“Budaya literasi di STAMSA bukan sekadar menjadi budaya, tetapi menjadi kebutuhan dan gaya hidup yang memperkaya jiwa. Di tengah gemerlap teknologi, STAMSA mempertahankan kehadiran Perpustakaan Tambah Ilmu sebagai sarana utama bagi pengembangan literasi siswa. Melalui kegiatan membaca dan penelitian, siswa dibimbing untuk memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi dari berbagai sumber.
Perpustakaan Tambah Ilmu bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan penelitian yang dinamis. Dengan koleksi yang beragam dan terus diperbarui, siswa memiliki akses ke pengetahuan dari berbagai bidang yang mendukung pengembangan minat dan bakat mereka. Dari novel fiksi hingga buku referensi akademis, dari majalah ilmiah hingga media digital, setiap siswa dapat menemukan materi yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
Manfaat dari budaya literasi yang dikembangkan di STAMSA sangatlah besar. Pertama, ia memperluas wawasan siswa dan membuka pintu ke dunia pengetahuan yang tak terbatas. Kedua, ia melatih keterampilan berpikir kritis dan analitis, memungkinkan siswa untuk mengevaluasi informasi dengan cermat dan mengembangkan sudut pandang yang lebih luas. Ketiga, ia membentuk kebiasaan membaca yang positif, menginspirasi rasa ingin tahu yang tak pernah padam, dan memupuk budaya belajar sepanjang hayat.
Dengan demikian, Perpustakaan Tambah Ilmu di STAMSA bukan hanya tempat untuk mengakses informasi, tetapi juga tempat untuk membentuk karakter, mengeksplorasi minat, dan memperkaya pengalaman siswa dalam memahami dunia yang kompleks dan beragam.”
